BIMA BUNGKUS

 Elia Amel H

X-B

Bima Bungkus

    Pada jaman dahulu di Kerajaan Astina ada raja bernama Prabu Pandu Dewanata. Prabu Dewanata mempunyai istri yang bernama Dewi Kunthi, di cerita tersebut Dewi Kunthi melahiran anak kedua yang berwujud (bungkus) bukan seperti bayi pada umunya. Disitu Prabu Pandu Dewanata meminta tolong kepada para kurawa mengenai cara agar wujud bungkus jabang bayi tersebut pecah.

    Para kurawa menerima dan menolong Pandu Dewanata untuk memecahkan bungkus pada jabang bayi tersebut, tetapi para kurawa memiliki rencana lain yaitu setelah memecahkan bungkus pada jabang bayi tersebut, mereka berencana untuk membunuh bayi tersebut. Tetapi rencana itu sia-sia karena para kurawa tidak bisa memecahkan wujud bungkus jabang bayi itu, dan wujud bungkus bayi tersebut berbentuk bungkus selama delapan tahun lamanya, hingga lahirnya sang adik yaitu yang bernama Janaka.

    Setelah Janaka dewasa, ia menemui eyang Begawan Abiyasa untuk menanyakan nasib adiknya yaitu Bima Bungkus. Disitu Janaka meminta tolong pada eyang Begawan Abiyasa agar kakanya bisa keluar dari bungkusnya, tetapi eyang Begawan Abiyasa berkata demikian " yang terjadi pada Bima Bungkus itu semua sudah kehendak dari dewa, tetapi setelah lahir dari bungkus, Bima Bungkus akan menjadi anak yang sakti mandraguna dan ketika sudah dewasa Bima Bungkus akan menjadi satria utama. Maka dari itu tinggalkanlah wujud bungkus bayi tersebut di alas Mandalasa sambil menunggu pertolongan dari dewa". 

    Kehadiran bayi bungkus tersebut menjadi gempar dikerajaan Astina, karena tidak ada yang bisa memecahkan bungkus bayi tersebut. Bathara mengutus Gajah Sena untuk memecahkan bungkus bayi tersebut, Gajah Sena lantas memecahkan bungkus bayi tersebut, kedua gading Gajah Sena digenggam oleh bayi bungkus, kedua gading Gajah tersebut patah dan Gajah Sena pun maeninggal. Di waktu itupun semua kekuatan dan kesaktian Gajah Sena masuk ke tubuh bayi bungkus.

    Bayi tersebut dinamai Bima dan gading Gajah jadi pusaka bayi yang dinamakan kuku Pancanaka. Saat Bima bertumbuh besar, Bathara mengutus Dewi Umayi untuk memberikan pelajaran hidup bagi Bima. Suatu hari Bima ke sebuah hutan dan bertemu dengan Bathara Naradha untuk meminta petunjuk pada beliau. Bima bertanya kepada Bathara dengan demikian "sebenarnya aku ini siapa??", lalu Bathara menjawab " Kamu anak kedua dari Prabu Pandu dan Dewi Kunti namun berwujud bungkus, kamu ditolong oleh  Gajah bernama Gajah Sena". Dan dikejadian pecahnya bungkus bayi tersebut, Bathara memberi nama Brathasena.

    

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Megawati Hangestri Pertiwi

Edisi Libur Lebaran

KELUAR MAIN 1994